LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
TRANSMISI MANUAL
DI BENGKEL
BERKAH JAYA MOTOR
Benowo, Karanglor, Manyaran, Wonogiri
Disusun oleh :
Nama : Ferry Puji Prastya
NIS : 1939
Kelas : XII OC
Komp.Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1
NGAWEN
Alamat : Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul, Yogayakarta
Kode Pos 55853
Telp.Fax (0272) 3102204 , Email : smkn1_ngawen@yahoo.co.id
Website :www.smkn1ngawen.co.id
2015
HALAMAN
PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
BERKAH JAYA
MOTOR
Alamat : Benowo, Karanglor, Manyaran, Wonogiri
Laporan ini Disusun untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Pelaksanaan Laporan Kegiatan Praktek
Kerja Industri di SMK N 1 Ngawen
Menyetujui/Mengesahkan
Ngawen, 1 September
2015
Pembimbing Kepala Bengkel
Prakerin Berkah
Jaya Motor
Sigit Raharjo S.Pd Suryanto
NIP.
2042 7606 6220 0013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Kaprodi SMK N 1 Ngawen Teknik
Kendaraan Ringan
Basuki, M.Pd Nur
Ahmad Sholeh W, S.Pd. T
NIP.
19680828 199512 1 003 NIP.
19821002 201001 1 010
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah swt
atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Industri “PRAKERIN”
dengan lancar di bengkel Berkah Jaya Motor
yang beralamat di Benowo, Karanglor,
Manyaran, Wonogiri pada tanggal 15 Juni-15 September
2015.
Adapun
tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai bukti pertanggung jawaban
bahwa kami benar-benar menjalankan praktek kerja industri di bengkel Bengkel Berkah Jaya Motor,
dan dengan dibuatnya laporan ini kami dapat memberitahukan semua hal yang kami
peroleh selama diadakannya Praktek Kerja Industri di bengkel Berkah Jaya Motor.
Pada
kesempatan yang berbahagia ini, kami selaku siswa mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bp.
Basuki M.Pd selaku kepala sekolah
SMK N 1 NGAWEN.
2. Bp. Nur Ahmad Sholeh W, S.Pd.
T selaku kepala program studi.
3. Bp. Sigit Raharjo
S.Pd. selaku guru pembimbing praktek kerja industri.
4. Bp.
Suryanto selaku kepala bengkel Berkah Jaya
Motor.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan untuk menyempurnakan
laporan ini.
Semoga laporan prakerin ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin
Penyusun
Ferry Puji Prastya
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA
PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR
ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vi
BAB
I: PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar
Belakang PRAKERIN............................................ 1
B.
Tujuan PRAKERIN.......................................................... 2
C.
Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN......................... 3
D.
Sistematika Laporan......................................................... 3
E.
Manfaat PRAKERIN....................................................... 4
BAB
II : PROFIL INDUSTRI .......................................................... 5
A.
Sejarah dan Perkembangan Industri................................. 5
B. .Manajemen
Industri......................................................... 5
C.
Lokasi Perusahaan............................................................. 6
BAB
III : KEGIATAN INDUSTRI ................................................... 7
A.
Kegiatan Industri ............................................................. 7
B.
Pembahasan ...................................................................... 8
BAB IV :PENUTUP............................................................................ 27
A.
Kesimpulan…................................................................... 27
B.
Saran…............................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Denah Bengkel .......................................................................... 6
Gambar 1.2 Transmisi Manual....................................................................... 9
Gambar 1.3 Transmisi Sliding Mesh.............................................................. 10
Gambar 1.4 Transmisi Constant Mesh........................................................... 11
Gambar 1.5
Posisi Netral............................................................................... 12
Gambar 1.6
Posisi Gigi 1............................................................................... 12
Gambar 1.7
Posisi Gigi 2............................................................................... 13
Gambar 1.8
Posisi Gigi 3............................................................................... 13
Gambar 1.9
Posisi Gigi 4............................................................................... 14
Gambar 1.10
Posisi Gigi 5............................................................................. 14
Gambar 1.11
Posisi Gigi Mundur.................................................................. 15
Gambar 1.12
Input Shaft............................................................................... 15
Gambar 1.13
Transmisi Gear......................................................................... 16
Gambar 1.14
Synchronizer............................................................................ 16
Gambar 1.15
Shift Fork................................................................................. 17
Gambar 1.16
Shift Linkage........................................................................... 17
Gambar 1.17 Gear Shift Lever...................................................................... 18
Gambar 1.18 Transmission Case.................................................................... 18
Gambar 1.19
Output Shaft............................................................................ 19
Gambar 1.20
Bearing..................................................................................... 19
Gambar 1.21 Extension Housing................................................................... 20
Gambar 1.22
Penutup Handel....................................................................... 24
Gambar 1.23
Handel Pemindah Gigi............................................................. 24
Gambar 1.24
Sambungan Poros Propeler...................................................... 24
Gambar 1.25
Kabel Kopling.......................................................................... 25
Gambar 1.26
Posisi Dongkrak Transmisi....................................................... 25
Gambar 1.27 Fly
wheel.................................................................................. 26
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Umpan Balik Industry
2.
Lembar Penilaian Industry
3.
Lembar Monitoring Siswa Prakerin
4.
Surat Rekomendasi Tempat Prakerin
5.
Identifikasi Tempat Prakerin
6.
Lembar Bimbingan Laporan Prakerin
7.
Jurnal Kegiatan Prakerin
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
perusahaan atau industri mempunyai harapan bahwa dalam usaha yang dijalankan
dapat berjalan baik, lancar serta terus mengalami kemajuan yang pesat. Dengan demikian,
sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang
tinggi dan berkualitas.
Sekarang
ini sudah memasuki era modern sehingga persaingan dalam dunia usaha akan
semakin berat seiring waktu berjalan. Oleh karena itu, kita harus mempunyai
semangat kerja yang tinggi dan profesionalitas
jika kita ingin menjadi sumber daya manusia yang baik dan berkualitas tinggi. Kita harus melihat ke
depan, dimana negara-negara maju saat
ini sudah semakin banyak.
Kita harus dapat mengantar negara yang
berkembang ini menuju jenjang yang lebih baik lagi. Melihat dari itu semua,
untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas sudah saatnya sekolah sebagai
institusi pencetak lulusan yang memiliki ilmu pengetahuan harus menjembatani
siswa dengan mengirimkan siswa untuk mengikuti praktek kerja industri di suatu
perusahaan atau industri.
Hal
ini tak lepas dari penerapan Pendidikan Sistem Ganda yang diterapkan di sekolah
kejuruan yaitu suatu perpaduan antara pendidikan di sekolah dan pendidikan di
dunia usaha. Melalui praktek industri inilah diharapkan agar siswa mendapat
pengalaman kerja dan dapat menjadi tenaga kerja yang profesional, berkualitas,
mempunyai etos kerja yang tinggi dan mempunyai gagasan-gagasan ide yang
cemerlang, serta bisa menerapkan sifat
tanggung jawab terhadap apa sesuatu yang dikerjakanya.
B.
Tujuan Praktek Kerja Industri
Tujuan
dari dilaksanakannya praktik industri adalah :
1. Memberi
pengalaman dan pengetahuan kepada siswa dalam dunia usaha atau industri.
2. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan segala sesuatu yang diajarkan di
sekolah ke dunia kerja atau dunia industri.
3. Melatih
kerjasama siswa dalam bekerja.
4. Melatih
kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
5. Mempersiapkan
siswa smk untuk memasuki dunia kerja agar dapat menjadi lulusan yang terjun ke
dunia usaha.
6. Meningkatkan
efisiensi proses pendidikan, pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan
profesional.
7. Sekolah
memperoleh tambahan wacana untuk tambahan pengembangan silabus dan proses
belajar mengajar agar sesuai dengan tuntutan dunia industri serta mendapat
peluang yang lebih besar dalam pemasaran tamatan.
8. Dunia
usaha/industri ikut berpartisipasi dalam usaha peningkatan mutu lulusan sekolah
kejujuran.
9. Menambah wawasan yang luas kepada siswa.
10. Mendapat suatu pengalaman yang tidak ada dalam sekolah.
11. Melatih siswa agar mengerjakan sesuai waktu atau tepat
waktu.
12. Sigap atau merespon apa yang diperintahkan atasanya.
13. Tahu apa yang harus dikerjakan.
14. Baik dalam mengerjakan dan berbuah hasil yang maksimal.
- Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
1. Sebagai salah satu syarat yang telah ditetapkan pihak SMK
NENGERI 1 Ngawen.
2. Sebagai alat pertanggungjawaban kepada sekolah dan
pimpinan perusahaan dari hasil laporan operasional yang disusun secara cermat.
3. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa-siswi tersebut telah
melaksanakan Praktek Kerja Industri pada perusahaan yang bersangkutan.
- Sistematika Laporan
Dalam mempermudah pemahaman
tulisan bagi pembaca dan untuk memperjelas keterkaitan antara masing-masing bab
sehingga terlihat jelas rangkaian urutan penulisan secara sistematis, berikut
adalah beberapa gambaran mengenai sistematika isi laporan :
Halaman Judul
Lembar
Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang PRAKERIN
b. Tujuan PRAKERIN
c. Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN
d. Sistematika Laporan
BAB II PROFIL INDUSTRI
a. Sejarah dan perkembangan industri
b. Lokasi Perusahaan
c. Manajemen Industri
BAB III KEGIATAN INDUSTRI
a. Kegiatan Industri
b. Proses Produksi Barang dan Jasa
c. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Manfaat PRAKERIN
1. Manfaat Prakerin Bagi Siswa
a. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
b. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung
jawab.
c. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggungjawab dalam
melaksanakan tugas.
d. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran
yang diperolah di sekolah.
e. Dapat membandingkan kemampuan yan diperoleh di sekolah
dengan yang dibutuhkan di dunia kerja.
2. Manfaat Prakerin Bagi Sekolah
a. Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian profesional
lebih mudah dicapai.
b. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan
lapangan kerja.
3. Manfaat PRAKERIN bagi Industri
a. Dapat memilih peserta PRAKERIN baik jumlah, kemampuan,
penampilan dan waktu yang dianggap menguntungkan.
b. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di
Industri
c. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada
khususnya dan pengembangan bangsa pada umumnya.
4. Manfaat PRAKERIN Bagi Masyarakat
a. Mayarakat dapat memndapatan pelayanan yang lebih baik
dari siswa pakerin yan memiliki pengalaman.
b. Masrakat tidak ragu bilamana salah satu masyarakat ingin
menunyuruh membenahi kerusakan pada kendaraanya karena sudah mendapat
pengalaman.
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah dan
Perkembangan Industri
BENGKEL BERKAH JAYA MOTOR berdiri pada tahun 2001 dengan
pendiri Bp. Sarwo Edi di desa Benowo, Karanglor, Manyaran, Wonogiri. Bengkel
ini dijalankan Bp. Sarwo Edi selama kurang lebih 3 tahun. Setelahnya bengkel
dijual dan dibeli Bp. Suryanto. Dibekali dari pengalaman bekerja di jakarta, Bp
Suryanto dengan tekun menjalankan usaha bengkelnya. Buah dari ketekunanya itu,
banyak pelanggan yang memperbaiki mobilnya merasa puas.
Sampai saat ini bengkel Berkah Jaya Motor masih bertahan
di desa Benowo, Karanglor, Manyaran, Wonogiri.Dan terbilang cukup ramai bahkan
sudah memiliki pelanggan setia, terutama pengguna mobil-mobil mesin diesel.
B. Manajemen
Industri
Kepala Bengkel : Bp. Suryanto
Mekanik : Bp. Suryanto
C. Lokasi Perusahaan dari Kelir
Dari Sambeng
Tugu
Ke Wonogiri
Ke
Kelir Manunggal
U
Pasar
Manyaran
dari
Ngawen
SDN
4
manyaran
Bengkel
BERKAH
JAYA
MOTOR
Ke Kepuh
Ke Semin
(Gambar 1.1 Denah Bengkel)
BAB III
KEGIATAN INDUSTRI
A. KEGIATAN
INDUSTRI
1.
Tune up Transmisi
2.
Overhaul mesin
3.
Perbaikan sistem
pendingin
4.
Perbaikan poros
penggerak roda
5.
Perbaikan
differensial
6.
Perbaikan sistem
rem
7.
Perbaikan sistem
kopling
8.
Perbaikan sistem kelistrikan
B. PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN
Sistem transmisi,
dalam otomotif,
adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan
kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan
putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
|
2.FUNGSI TRANSMISI
Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) mempunyai fungsi sebagai berikut :.
Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) mempunyai fungsi sebagai berikut :.
a. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler. .
b. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban
mesin dan kondisi jalan).
c.
Merubah momen yang dihasilkan
mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
3.TIPE
a.Transmisi otomatis
Adalah transmisi yang melakukan perpindahan
gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem
transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi
otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah
tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi
manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk
menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun
belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu
sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kecenderungan yang sama
terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha
Mio, Honda Vario.
b.TRANSMISI MANUAL
(Gambar 1.2 Transmisi Manual)
Transmisi manual adalah sistem
transmisi otomotif
yang memerlukan pengemudi
sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda
motor atau menginjak kopling seperti pada
mobil
dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam
kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi
percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi
mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada
kecepatan.
kendaraan pada
kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau
kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan
gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi
percepatan.
1. PRINSIP KERJA TRANSMISI MANUAL
Transmisi bekerja berdasarkan prinsip Perubahan Momen. Saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup untuk menggerakkan mobil. Transmisi digunakan untuk merubah momen dengan cara memindah perbandingan roda gigi sehingga dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin dan kondisi jalan , dan memindahkan momen tersebut keroda – roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah keroda-roda.
Transmisi bekerja berdasarkan prinsip Perubahan Momen. Saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup untuk menggerakkan mobil. Transmisi digunakan untuk merubah momen dengan cara memindah perbandingan roda gigi sehingga dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin dan kondisi jalan , dan memindahkan momen tersebut keroda – roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah keroda-roda.
2.
KOMBINASI RODA GIGI (Gear
Combination).
Kombinasi dasar roda gigi transmisi.
Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah ini, maka arah putaran dari input shaft (A : Sisi mesin dengan poros input) akan berbalik arah pada poros output ( B : Sisi proppeler shaft ).
Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah ini, maka arah putaran dari input shaft (A : Sisi mesin dengan poros input) akan berbalik arah pada poros output ( B : Sisi proppeler shaft ).
Gerak Maju.
Dua pasang roda gigi pad transmisi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft.Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
Dua pasang roda gigi pad transmisi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft.Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
Gerak Mundur.
Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi idle (idler gear) dipasang diantara roda gigi A dan B untuk merubah arah putaran, dengan demikian mobil dapat berjalan mundur.
Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi idle (idler gear) dipasang diantara roda gigi A dan B untuk merubah arah putaran, dengan demikian mobil dapat berjalan mundur.
3.
MACAM_MACAM TRANSMISI MANUAL
Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh.
Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh.
(Gambar 1.3 Transmisi Sliding Mesh)
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :
1. Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
2. Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3. Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.
Transmisi Tipe Constant Mesh.
(Gambar 1.4 Transmisi Constant Mesh)
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Transmisi
Semi-Otomatis
Transmisi
semi-otomatis merupakan tranmisi yang
perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini
menggunakan sensor elektronik,
prosesor
dan aktuator untuk memindahkan gigi
percepatan atas perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk
mengantisipasi kemacetan lalu
lintas didaerah perkotaan.
Transmisi semi otomatis juga digunakan pada mobil-mobil
sport mewah seperti digunakan Porsche,
Maserati,
Ferrari
yang kadang-kadang ditempatkan pada setir
untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.
- Cara Kerja Pemindahan Tenaga Transmisi Manual
a. Posisi
Netral (N)
Saat posisi netral tenaga dari mesin
tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh dalam keadaan bebas atau
tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.
(Gambar 1.5
Posisi Netral)
b. Posisi roda gigi 1
Jika tuas ditarik ke belakang maka
gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1
akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
(Gambar 1.6
Posisi Gigi 1)
c. Posisi
roda gigi 2
Tuas didorong ke depan menggerakkan
gear selector fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi
tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi
1.
(Gambar 1.7
Posisi Gigi 2)
d. Posisi
roda gigi 3
Jika tuas ditarik ke belakang maka
gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan
gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi
2.
(Gambar 1.8 Posisi Gigi 3)
e. Posisi
roda gigi 4
Tuas didorong ke depan menggerakkan
gear selector fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi
tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi
3.
(Gambar 1.9
Posisi Gigi 4)
f. Posisi
roda gigi 5
Tuas ditarik ke belakang
menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan
roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling tinggi tetapi
momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.
(Gambar 1.10
Posisi Gigi 5)
g. Posisi
roda gigi mundur (R)
Tuas didorong ke depan menggerakkan
gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R.
Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler
gear)yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.
(Gambar 1.11 Posisi Gigi Mundur)
- Komponen Transmisi Manual &
Fungsinya
Transmisi manual adalah transmisi
yang perpindahan giginya / perubahan kecepatan putarannya di lakukan dg tangan
melalui tuas2 pemindah.Transmisi manual lebih mudah perawatannya sehingga lebih
banyak digunakan dibanding transmisi otomatis.
1.Transmision Input Shaft( poros input transmisi).
1.Transmision Input Shaft( poros input transmisi).
(Gambar 1.12 Input Shaft)
Sebuah poros dioperasikan dg kopling
yang memutar gigi di dalam gear box.
2.Transmision Gear (gigi transmisi).
(Gambar 1.13 Transmisi Gear)
Untuk mengubah output gaya torsi yang meninggalkan
transmisi.
3.Synchronizer (gigi penyesuai).
(Gambar 1.14 Synchronizer)
Komponen transmisi yang memungkinkan perpindahan gigi pada
mesin bekerja/hidup.
4.Shift Fork (garpu pemindah).
(Gambar 1.15
Shift Fork)
Batang untuk memindah gigi/synchronizer pada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah.
5.Shift Linkage (tuas penghubung).
(Gambar 1.16
Shift Linkage)
Batang/tuas yang menghubungkan tuas persneleng dg shift fork.
6.Gear Shift Lever (tuas pemindah
persneleng).
(Gambar 1.17 Gear Shift Lever)
Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
7.Transmission Case (bak transmisi).
(Gambar 1.18 Transmission Case)
Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros2 serta sebagai wadah oli/minyak transmisi.
8.Output Shaft (poros output).
(Gambar 1.19
Output Shaft)
Poros yang mentransfer torsi & transmisi ke gigi terakhir.
9.Bearing (bantala/klaker).
(Gambar 1.20
Bearing)
Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di dalam sistem transmisi.
10.Extension Housing (pemanjangan
bak).
(Gambar 1.21 Extension Housing )
Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli belakang serta menyokong poros output.
6.
Gangguan atau Kerusakan
Transmisi Manual
GANGGUAN/KERUSAKAN
|
KEMUNGKINAN PENYEBAB
|
PEMERIKSAAN atau PERBAIKAN
|
1. Pemindahan antar gigi sulit
|
a. Poros persneling atau penyambung bengkok
|
perbaiki
|
b. Kabel kopling tidak disetel dengan baik
|
Periksa setelannya atau ganti
|
|
c. Garpu persneling aus
|
Ganti
|
|
d. Poros persneling aus
|
Ganti
|
|
e. Roda gigi atau selongsong synchronizer macet pada poros atau
pemutarnya
|
Ganti bagian-bagian yang aus
|
|
f. Cincin atau pegas penyerempak aus
|
Ganti bagian-bagian yang aus
|
|
g. Gigi eksternal aus atau mengelupas
|
Ganti roda gigi
|
|
h. Poros input atau bantalan pilot bengkok
|
Ganti bantalan pilot atau poros input
|
|
i. Level pelumas rendah
|
Isi pelumas sampai level yang sesuai
|
|
j. Menggunakan pelumas yang tudak sesuai
|
Keluarkan dan ganti pelumas yang sesuai
|
|
2. Transmisi macet pada salah satu gigi
|
a. Poros persneling atau penyambung bengkok
|
perbaiki
|
b. Penekan persneling macet
|
perbaiki
|
|
c. Kopling tidak terbatas
|
Perbaiki kabel kopling
|
|
d. Penyerempak macet
|
Ganti penyerempak
|
|
e. Level pelumas rendah
|
Isi pelumas sampai level yang sesuai
|
|
3. Transmisi melompat antar gigi
|
a. Pegas penekan lemah
|
Ganti
|
b. Bantalan poros input atau output aus
|
Ganti
|
|
c. Bantalan pilot aus
|
Ganti
|
|
d. Poros atau roda gigi koclak berlebihan
|
Ganti cincin pendorong yang aus
|
|
e. Selongsong penyerempak aus
|
Ganti penyerempak dan roda gigi
|
|
f. Pasak poros input longgar atau patah
|
Ganti
|
|
g. Rumah kopling atau transmisi longgar
|
Kencangkan baut-baut pengikat
|
|
h. Transmisi tidak sejajar
|
Periksa kesejajarannya
|
|
4. Terjadi benturan roda gigi
|
a. Penyerempak aus
|
Ganti
|
b. Kopling menggesek
|
Perbaiki kopling
|
|
c. Bantalan pilot atau poros input bengkok
|
Perbaiki bantalan atau poros
|
|
d. Kecepatan idle engine tinggi
|
Setel
|
|
e. Level pelumas rendah atau kualitas pelumas tidak sesuai
|
Isi dengan pelumas yang kualitasnya baik pada level yang sesuai
|
|
5. Transmisi gaduh/kasar pada roda gigi
|
a. Cakram kopling rusak
|
Ganti
|
b. Celah antara roda gigi dengan poros utama berlebihan
|
Ganti roda gigi
|
|
c. Bantalan aus atau rusak
|
Ganti
|
|
d. Gigi pada roda gigi patah
|
Ganti roda gigi
|
|
e. Roda gigi pinion speedometer aus
|
Ganti
|
|
f. Penyerempak aus
|
Ganti
|
|
g. Bantalan pilot aus
|
Ganti
|
|
h. Level pelumas rendah
|
Isi pada level yang sesuai
|
|
i. Transmisi tidak sejajar
|
Periksa kesejajaran
|
|
j. Bantalan poros counter aus atau cincin menjepit
|
Ganti bagian-bagian yang aus
|
|
6. Transmisi gaduh/kasar pada saat netral
|
a. Bantalan poros input aus
|
Ganti
|
b. Roda gigi aus atau patah
|
Ganti
|
|
7. Transmisi gaduh/kasar pada saat mundur
|
a. Roda gigi idle mundur atau bos poros aus/rusak
|
Ganti
|
b. Roda gigi mundur pada poros utama aus/rusak
|
Ganti
|
|
c. Roda gigi counter aus atau rusak
|
Ganti
|
|
d. Mekanisme pemindah rusak
|
Perbaiki, ganti bagian-bagian yang rusak, setel kembali
|
|
8. Tidak ada tenaga yang melewati transmisi
|
a. Kopling tidak menekan
|
Perbaiki kopling
|
b. Gigi pada roda gigi mengelupas
|
Ganti roda gigi
|
|
c. Garpu poros patah atau longgar
|
Ganti
|
|
d. Poros input atau output patah
|
Ganti
|
|
9. Oli transmisi bocor
|
a. Pelumas yang tidak tepat atau level pelumas yang terlalu tinggi
sehingga terbentuk busa
|
Isi dengan pelumas yang sesuai dengan level
|
b. Gasket bocor
|
Ganti
|
|
c. Seal oli rusak
|
Ganti
|
|
d. Sumbat pengisi oli longgar
|
Kencangkan
|
|
e. Seal pinion speedometer bocor
|
Ganti seal
|
|
f. Box atau rumah ekstensi retak
|
Ganti
|
|
g. Box atau seal rumah ekstensi aus
|
Ganti
|
7.
Pemasangan &
Pembongkaran Transmisi Manual
Langkah
Persiapan
Sebelum melakukan proses pembongkaran, perlu dipersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Hal ini agar waktu yang diperlukan tidak hilang karena harus mencari alat atau perlengkapan.
Alat dan perlengkapan yang diperlukan adalah:
a) Dongkrak mobil dan penyangga/jack stand.
Sebelum melakukan proses pembongkaran, perlu dipersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Hal ini agar waktu yang diperlukan tidak hilang karena harus mencari alat atau perlengkapan.
Alat dan perlengkapan yang diperlukan adalah:
a) Dongkrak mobil dan penyangga/jack stand.
b)
Kotak alat yang berisikan kunci yang diperlukan
c) Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yangcenderung dibawah kendaraan.
d) Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak pelumasnya.
e) Bak penampung minyak pelumas yang lama.
f) Vet gravit dan kain lap/majun.
Keselamatan kerja:
Setiap melakukan praktek termasuk proses pembongkaran dan pemasangan transmisi, harus selalu mengutamakan keselamat-an kerja baik untuk benda kerja maupun manusianya. Oleh karena itu ketelitian baik sebelum dan saat bekerja sangat diperlukan. Menjaga semua kondisi kerja selalu aman, seperti misalkan menghindarkan adanya oli yang tumpah dilantai. Di samping akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, oli bisa menyebabkan terpelanting.
Proses pembongkaran:
a) Lepaskan terminal negative bateri, ini untuk menjaga kemungkinan terjadinya hubungan singkat saat bekerja.
b) Angkat mobil menggunakan dongkrak dan pasang jackstand tinggi pengangkatan untuk memberi ruang gerak yang leluasa bagi pekerja maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi. Beri balok kayu pada carter oli agar saat transmisi dilepas, mesin tidak goyang.
c) Lepaskan karet penutup tongkat/tuas/handel pemindah gigi transmisi. Lihat gambar berikut ini. Dengan melepas baut pengikatnya.
c) Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yangcenderung dibawah kendaraan.
d) Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak pelumasnya.
e) Bak penampung minyak pelumas yang lama.
f) Vet gravit dan kain lap/majun.
Keselamatan kerja:
Setiap melakukan praktek termasuk proses pembongkaran dan pemasangan transmisi, harus selalu mengutamakan keselamat-an kerja baik untuk benda kerja maupun manusianya. Oleh karena itu ketelitian baik sebelum dan saat bekerja sangat diperlukan. Menjaga semua kondisi kerja selalu aman, seperti misalkan menghindarkan adanya oli yang tumpah dilantai. Di samping akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, oli bisa menyebabkan terpelanting.
Proses pembongkaran:
a) Lepaskan terminal negative bateri, ini untuk menjaga kemungkinan terjadinya hubungan singkat saat bekerja.
b) Angkat mobil menggunakan dongkrak dan pasang jackstand tinggi pengangkatan untuk memberi ruang gerak yang leluasa bagi pekerja maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi. Beri balok kayu pada carter oli agar saat transmisi dilepas, mesin tidak goyang.
c) Lepaskan karet penutup tongkat/tuas/handel pemindah gigi transmisi. Lihat gambar berikut ini. Dengan melepas baut pengikatnya.
(Gambar 1.22 Penutup Handel)
d)
Lepaskan handel pemindah gigi transmisi,
dengan melepas baut pengikatnya dan angkat keluar. Lihat gambar berikut ini.
e)
Lepaskan motor starter, yaitu lepas
kabel-kabelnya dan baut pengikatnya.
f) Keluarkan minyak pelumas transmisi, dengan membuka baut tap, dan siapkan bak penampung minyak pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap dan singkirkan bak penampung minyak pelumas, jangan sampai tumpah. Kalau tumpah bersihkan dulu.
g) Lepaskan sambungan keporos propeller, supaya saat pemasangan tidak keliru beri tanda sebelum dilepas. Seperti terlihat pada gambar.
f) Keluarkan minyak pelumas transmisi, dengan membuka baut tap, dan siapkan bak penampung minyak pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap dan singkirkan bak penampung minyak pelumas, jangan sampai tumpah. Kalau tumpah bersihkan dulu.
g) Lepaskan sambungan keporos propeller, supaya saat pemasangan tidak keliru beri tanda sebelum dilepas. Seperti terlihat pada gambar.
(Gambar 1.24 Sambungan Poros Propeler)
h) Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur dari terminalnya.
i) Lepaskan kabel kopling dari tuas pembebasnya. Lihat gambar.
(Gambar 1.25 Kabel Kopling)
j)
Lepaskan pegangan dan klem knalpot yang berhubungan dengan transmisi.
k) Pasang dongkrak transmisi dengan baik, bila perlu ikat dengan baut atau rantai yang tersedia. Hal ini untuk menghindari transmisi jatuh saat baut pengikatnya dilepas. Perhatikan gambar berikut.
k) Pasang dongkrak transmisi dengan baik, bila perlu ikat dengan baut atau rantai yang tersedia. Hal ini untuk menghindari transmisi jatuh saat baut pengikatnya dilepas. Perhatikan gambar berikut.
(Gambar 1.26 Posisi Dongkrak Transmisi)
l) Lepaskan
mounting transmisi.
m) Kendorkan baut pengikat rumah transmisi. Perhatikan apakah transmisi tetap pada posisi datar atau tidak, bila miring seperti gambar , maka naikkan dongkraknya.
n) Bila transmisi sudah posisi datar dengan benar, maka lepaskan baut pengikat transmisi. Sekali lagi perhatikan posisi datar transsmisi.
o) Tarik transmisi kearah belakang mobil, sampai ujung poros pirmer transmisi lepas, dan selanjutnya turunkan pelan2 dongkrak transmisi sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari bawah mobil tidak menyangkut.
p) Turunkan transmisi dari dongkrak.
Pemeriksaan:
a) Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi. Bila terdapat tanda-tanda kebocoran ganti seal-nya. Bocoran minyak ini disamping menyebabkan ber-kurangnya kuantitas minyak pelumas ditransmisi, juga bila kena plat kopling menyebabkan koling jadi slip.
b) Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
c) Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan.
d) Pemeriksaan bantalan jalan, dengan memutarnya apakah masih lancar atau sudah rusak. Bila rusak ganti yang baru.
Petunjuk Pemasangan:
a) Lumasi menggunakan vet grafit atau vet yang tahan panas pada bantalan pilt pada fly wheel, alur bos penghantar bantalan tekan, dan alur poros transmisi. Perhatikan gambar disamping itu juga pada ujung kabel kopling.
m) Kendorkan baut pengikat rumah transmisi. Perhatikan apakah transmisi tetap pada posisi datar atau tidak, bila miring seperti gambar , maka naikkan dongkraknya.
n) Bila transmisi sudah posisi datar dengan benar, maka lepaskan baut pengikat transmisi. Sekali lagi perhatikan posisi datar transsmisi.
o) Tarik transmisi kearah belakang mobil, sampai ujung poros pirmer transmisi lepas, dan selanjutnya turunkan pelan2 dongkrak transmisi sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari bawah mobil tidak menyangkut.
p) Turunkan transmisi dari dongkrak.
Pemeriksaan:
a) Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi. Bila terdapat tanda-tanda kebocoran ganti seal-nya. Bocoran minyak ini disamping menyebabkan ber-kurangnya kuantitas minyak pelumas ditransmisi, juga bila kena plat kopling menyebabkan koling jadi slip.
b) Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
c) Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan.
d) Pemeriksaan bantalan jalan, dengan memutarnya apakah masih lancar atau sudah rusak. Bila rusak ganti yang baru.
Petunjuk Pemasangan:
a) Lumasi menggunakan vet grafit atau vet yang tahan panas pada bantalan pilt pada fly wheel, alur bos penghantar bantalan tekan, dan alur poros transmisi. Perhatikan gambar disamping itu juga pada ujung kabel kopling.
(Gambar 1.27 Fly wheel)
b)
Pasanglah/naikan transmisi pada dongkrak transmisi, seperti sebelumnya posisi
transmisi harus datar, khusunya poros input transmisi. Dan transmisi ikat dengan
baik pada dongkrak pada posisi pada saat terpasang.
c) Masukan dongkrak dan transmisi kekolong bawah mobil.
d) Naikan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot.
e) Dorong transmisi pelan-pelan untuk menepatkan ujung poros input transmisi pada bantalan pilot pada fly wheel. Setelah pas, dorong kembali hingga rumah transmisi duduk dengan mudah. Pada proses ini jangan sekali-kali dipaksa-kan dengan menekan pakai baut prngikat rumah transmisi.
f) Pasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan momen pengerasan pada buku manual.
g) Pasang kembali motor starter beserta kabelnya.
h) Pasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat.
i) Pasang kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot.
j) Isi minyak pelumas transmisi.
k) Pasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling. Lihat gambar 22 berikut. Tinggi pedal = 150,8 mm, dan kebebasannya = 20-35 mm.
l) Pasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya.
m) Turunkan kendaraan dari jack stand.
n) Hidupkan mobil, cobalah penyetelan kopling dan kerja transmisi.
o) Bersihkan alat dan perlengkapan yang dipergunakan.
c) Masukan dongkrak dan transmisi kekolong bawah mobil.
d) Naikan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot.
e) Dorong transmisi pelan-pelan untuk menepatkan ujung poros input transmisi pada bantalan pilot pada fly wheel. Setelah pas, dorong kembali hingga rumah transmisi duduk dengan mudah. Pada proses ini jangan sekali-kali dipaksa-kan dengan menekan pakai baut prngikat rumah transmisi.
f) Pasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan momen pengerasan pada buku manual.
g) Pasang kembali motor starter beserta kabelnya.
h) Pasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat.
i) Pasang kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot.
j) Isi minyak pelumas transmisi.
k) Pasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling. Lihat gambar 22 berikut. Tinggi pedal = 150,8 mm, dan kebebasannya = 20-35 mm.
l) Pasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya.
m) Turunkan kendaraan dari jack stand.
n) Hidupkan mobil, cobalah penyetelan kopling dan kerja transmisi.
o) Bersihkan alat dan perlengkapan yang dipergunakan.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan khusus menghasilkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas, professional, produktif, dan siap kerja. Agar
tercapainya tujuan ini, maka diciptakan suatu program kegiatan wajib prakerin.
Prakerin
adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada siswa untuk berinteraksi secara
langsung atau melakukan kegiatan praktek kerja disuatu industry atau perusahaan
yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah berlaku di industry
perusahaan tersebut. Dengan adanya program ini, maka siswa mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman praktek kerja industry bahkan siswa akan lebih siap
bekerja langsung di industry.
B.
SARAN
Setelah
mengetahui pengertian dan tujuan prakerin maka siswa mengetahui betapa
pentingnya program kegiatan ini. Oleh karena itu, sekolah yang bersangkutan
mengadakan kegiatan ini dengan bekerja sama dengan pihak bengkel.
DAFTAR PUSTAKA
1. PT.TOYOTA-ASTRA MOTOR.1995.NEW STEP 1
2. PT.TOYOTA-ASTRA MOTOR.1995.NEW STEP 2
3. PT.TOYOTA-ASTRA MOTOR.1998.PEDOMAN REPARASI
MOTOR
No comments:
Post a Comment