LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
POWER
STERING
(ENNERGI
MOTORSPORT)
Jl.Ring Road
Utara, Pugeran, Maguoharjo,
Sleman, Yogyakarta
Disusun oleh
:
Nama : Muchamad Fakih Udin
NIS : 1948
Kelas : XII OC
Komp. Keahlian : Teknik
Kendaraan Ringan
PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK
NEGERI 1 NGAWEN
Alamat : Jono,
Tancep, Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta Kode Pos 55853
2015
HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTI
POWER STEERING
DI ENNERGI MOTORSPORT
Jl.Ringroad Utara, Sleman, Yogyakarta
Laporan ini telah sisetujui dan disahkan sebagai salah
satu syarat praktek kerja industri SMK Negeri 1 Ngawen.
Menyetujui
Guru Pembimbing
Ardian Jiwandana, S.Pd.
Pembimbing
Industri
Nurhardhi Purba
Mengesahkan
Kepala Sekolah
Basuki, M.Pd. NIP.19680828199512103
Kaprodi TKR
Nur Ahmad Sholeh W,S.Pd.T
NIP. 19821002 20100110
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kahadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Industri ini dengan sebaik-baiknya dan tanpa suatu halangan apapun. Yang
selanjutnya merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Semester, Ujian
Akhir Sekolah, maupun Ujian Nasional.
Dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini,
penulis banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, sehingga tercapai
kelancaran dalam pelaksanan praktek Kerja Industri ini dari awal sampai akhir. Berkat
bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, penulisan Laporan Praktek Kerja
Industri dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan terutama kepada
:
1.
Bapak Basuki, M.Pd, selaku Kepala SMK N 1
Ngawen.
2.
Bapak Ardian
Jiwandana, S.Pd., selaku guru
pembimbing.
3.
Bapak
Nurhardhi
Purba selaku kepala bengkelENNERGI
MOTORSPORT.
4.
Teman-teman teknisi
ENNRGI MOTOR SPORT
5.
Bapak-ibu guru SMK
1 Negeri 1Ngawen
6.
Kedua orang tua, yang telah
memberikan dukungan, dan do’a sehingga
Prakerin dan laporan ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak terutama bagi kemajuan dunia pendidikan dan dunia industri.
Namun, penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan, demi
kesempurnaan laporan Prakerin.
Ngawen, September2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................... 1
Halaman Pengesahan.......................................................................... 2
Kata Pengantar................................................................................... 3
Daftar Isi ........................................................................................... 4
Daftar Lampiran................................................................................. 5
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................ 6
B. Tujuan Praktek Industri............................................... 6
C. Manfaat Praktek Industri............................................ 7
BAB II. PROFIL
INDUSTRI
A. Sejarah Perkembangan Industri9
B. Lokasi Industri I......................................................... 10
C. Manajemen Industri.................................................... 11
BAB III. KEGIATAN
INDUSTRI
A.
Sistem Power Steering................................................ 12
B.
Perawatan .................................................................. 25
C.
TrobleShooting .......................................................... 32
D.
Pemasangan & pembongkaran.................................... 34
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................. 36
B. Kritik dan Saran.......................................................... 36
Daftar Pustaka................................................................................. 37
DAFTAR
LAMPIRAN
1. Surat
Permohonan Prakerin
2. Surat
Ijin/Tugas Prakerin
3. Buku
Jurnal Laporan Prakerin
4. Surat
Umpan Balik Industri
5. Surat
Keterangan dari Industri
6. Ucapan
Terimakasih dari sekolah ke Industri
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
SMK N 1 NGAWEN merupakan sekolah
kejuruan di Kabupaten Gunungkidul yang mampu menyiapkan tenaga kerja siap kerja
yang memiliki karakter Intergritas,Excellent,Care.salah
satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dilaksanakan program prakeri yang
menjadi agenda nasional bagi sekolah kejuruan dan dilaksanakan tiap tahun.
Sesuai
dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan bahwa lulusan SMK diharapkan menjadi
siswa yang siap pakai dunia industri. Didalam kurikulum SMK ditetapkan bahwa
untuk mewujudkan program tersebut para siswa diharapkan mengikuti dan
melaksanakan prakerin serta dapat menyusun laporan hasil prakerin
tersebut.Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta etos kerja tenaga manusia.
Praktek
kerja industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan bagi para siswa,yang memandukan antara pendidikan disekolah dengan
industri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsung dan terarah
untuk menambah keahlihan tertentu.Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah
mempersiapkan lulusan untuk dapat berkerja secara mandiri.
B. Tujuan Praktek Kerja Industri
1. Tujuan umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan
pengetahuan yang didapatkan di sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2. Tujuan khusus
Praktek kerja industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan SMK NEGERI 1 NGAWEN
adalah bertujuan:
a. Tercapainya
kompetensi praktek industri bagi siswa.
b. Siswa
mengenal secara kangsung lingkungan Dunia Usaha/Dunia Industri.
c. Terjadinya
hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan DU/DI.
d. Menerapkan
dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh.
e. Mampu
beradaptasi dan bersosialisasi dengan dinia industri.
f. Memahami
suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.
C. Manfaat Industri
1.
Manfaat Bagi Siswa
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni
terbentuknya kemitraan selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu
sendiri, sehingga menjadi modal peluang dimasa depan sebagai persiapan
membangun karier dibidangnya.Selain itu juga sebagai media penyalur ide,
aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktek
Kerja Industri.Manfaat yang didapat juga sebagai pengenalan, pemahaman,
berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan
hal positif lainnya yang bermanfaat.
Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi
perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara para siswa, sekolah, dan
perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi
masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi
keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai
pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri
bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan
antara sekolah dengan pihak perusahaan. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan
program Praktek Kerja Industri, sebagai pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan
dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan
pembelajaran di Praktek Kerja Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai bahan
referensi bagi pihak sekolah untuk menelaah efektivitas program pembelajaran
yang dijalankan kepada siswa.
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. SEJARAH
BENGKEL INDUSTRI
Bermula dari
hobi balap mobil, Ennergi Motorsport pun akhirnya didirikan oleh Sdr. Nurhardhi
Purba (Nanung) pada tanggal 1 Desember 2004. Bertambahnya pelanggan yang cukup
drastis mendorong Ennergi Motorsport untuk membuat bengkel yang lebih representatif
dibanding sebelumnya yang hanya berkapasitas maksimal 6 mobil, kini Ennergi
Motorsport terlatak di Jl. Ring Road Utara – Pugeran – Maguwoharjo – Depok –
Sleman – Jogjakarta – Indonesia dengan kapasitas 18 mobil dan fasilitas yang
lebih lengkap. Ruang tunggu yang nyaman, kantin, dan fasilitas cuci mobil kini
dapat dinikmati oleh konsumen di area bengkel.
Kepuasan
konsumen menjadi salah satu yang standar bagi Ennergi Motorsport. Dengan
mekanik – mekanik yang berpengalaman, Ennergi Motorsport berusaha memberikan
pelayanan yang teliti, bersih dan rapi untuk kendaraan konsumen, dengan adanya
petugas Quality Control yang mencoba mobil sebelum dan sesudah service kami
yakin mampu memberikan mutu yang terbaik kepada para konsumen.
Dengan jumlah
pelanggan saat ini lebih dari 200 orang, pengembangan dan peningkatan kualitas
pelayanan tetap menjadi prioritas Ennergi Motorsport, kami memberikan beberapa
pilihan Paket Ganti Oli + Tune Up yang sangat murah, memberikan Cuci Mobil
Gratis setiap pembelanjaan jasa minimal Rp. 75.000, Membersihkan Area Mesin
setelah service, serta memberikan pelayanan Jemput – Antar bagi para pelanggan
yang memiliki kendala waktu.
Gambar
1 profil bengkel.
B. LOKASI PERUSAHAAN
Bengkel
ENNERGI MOTORSPORT berada di Jl.Ringroad Utara, Depok, Sleman, Yogyakarta. Bengkel
tidak jauh dari Stadion Maguwoharjo Sleman dan tidak jauh dari Polsek Depok.
Gambar 2 denah bengkel.
C. MANAJEMEN INDUSTRI
PEMILIK BENGKEL
NURHADHI PURBA (Nanung)
|
KEPALA
BENGKEL
SUHARDOYO
|
KARAYAWAN/
MEKANIK
.BAPAK IMAM
.BAPAK ANDI
.BAPAK SUJIRIN
.BAPAK RIMBA
.BAPAK TOMI
.BAPAK ERVAN
|
KARYAWAN/
MEKANIK
(BODY
REPAIR)
.BAPAK SUDAR
.BAPAK SELA
.BAPAK GOMBLOH
.BAPAK MUJI
|
Gambar 3 Struktur menejemen
perusahaan
BAB III
KEGIATAN INDUSTRI
A.
SISTEM
POWER STEERING
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan
memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang
ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi,
terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah
serta tinggi
Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup
tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
Gambar 4 Rangkaian Sistem Power Steering
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe
hidraulis yang menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor
listrik atau biasa di sebut Electric Power Steering (EPS).Pada power steering
yang menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan pompa,
sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa digerakkan oleh
motor listrik. Keduanya sama – sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan
hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan
tambahan tenaga pada pinion dan rack.Syarat sebuah power steering harus sesuai
dengan gaya pengemudian dimana pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian
harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha
yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya
kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan
khusus yang dipasang pada pompa (vane pump) atau gear housing.Power steering
yang menggunakan sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe power
steering dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan
dideteksi dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan
berubah ubah berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Dalam perkembangannya power steering terbagi menjadi 2,
yaitu : Hidrolik Power Steering dan
Elektronik Power Steering.
1.
Hidrolik
Power Steering
Hidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo
hidrolik) yang berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk
memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada
kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan
cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang
lebar.
Rack-and-pinion assembly merupakan unit
hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack assembly. Di dalamnya ada
satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power steering dan mengontrol
tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang diperlukan
untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh
adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di
dalam rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah
posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas
bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan
pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk
mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan
didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort
berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion
bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke
posisi lurus ke depan.
Konstruksi
System
Gambar.5
Konstruksi Sistem Powe Steering
Keterangan :
1. Reservoir
2. Unit pompa
3. Pipa pendingin
4. Unit pengatur sirkit aliran minyak
5. Rumah gigi kemudi
6. Saluran pembagi
Rack-and-pinion
power steering system terdiri dari:
a.
Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari
kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen
understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam
system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai
tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga
seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
b.
Power steering oil pump
Pompa
PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan
tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang
Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas
dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering
dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat
kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias
rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa torak, membran,
plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan
yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe
pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa menghasilkan
tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume pemompaan sebanding
dengan putaran mesin.
Pengaturan jumlah minyak yang mengalir
keluar dari pompa diatur oleh flow control valve, sehingga selalu konstant.
Pada kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang
maka jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap
terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow
control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur
sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Kerja
pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control
spool adalah sebagai berikut :
a. Pada Putaran Rendah
Pada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm),
tekanan yang dihasilkan oleh pompa akan dialirkan ke dua saluran yaitu x
(saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control spool). Aliran yang
melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar (P1).
Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu
output pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan
P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung putaran mesin. Pada saat putaran mesin
naik maka terjadi kenaikan perbedaan antara P1 dan P2.
Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas
”A”, maka flow control valve akan bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran
pengeluaran ke sisi pengisapan pompa sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak
naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak dikontrol pada ± 6.6 ltr/ min.
b. Pada Putaran Menengah
Pada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500
rpm) tekanan pengeluaran pompa (P1) yang bekerja pada sisi kiri control spool
valve mempunyai tekanan yang mampu mengalahkan tekanan pegas ”B”, sehingga
control spool valve tergerakkan ke kanan. Dengan bergesernya control spool
valve maka besarnya lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan out-put pompa
dan tekanan P2 berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin bergeser
ke kiri.
Jadi pada
posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke kanan dan
memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui orifice.
c. Pada Putaran Tinggi
Jika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm,
control spool valve akan optimum terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2
dengan sempurna. Pada kondisi ini out-put pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1,
sehingga jumlah alirannya menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/ min.
Di dalam flow control valve terdapat
relief valve yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja. Jika tekanan kerja
mencapai 80kg/ cm2, pegas relief valve akan terdorong sehingga relief valve
terbuka dan P2 turun.
c.
Oil reservoir
Oil
reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
d.
Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi
dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang
sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai
kurang bagus kualitasnya.
Prinsip
Kerja Power Steering Hidrolis
Gambar
6 Hidraulis Power Steering
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang
dibangkatkan oleh power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah
usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di
depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh
crankshaft melalui drive belt.
Minyak
power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan
hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve
yang letaknya di dalam power steering pump.
- Electric Power Steering
Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya
komponen yang sama seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai
tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu
control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk
mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang
bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS
(Vehicle Speed Sensor) dan TPS.
Gambar
7 Electrik Power Steering
Cara Kerja
Electric Power Steering
Gambar
8 Cara kerja Power Steering
Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat
kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk
kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen
menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada
Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung
menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada
steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai
diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh
apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut,
Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor
listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi
ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini
menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada
kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan
dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan
begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS
ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai
kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari
sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS.
Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai
terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan
clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem
kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja,
maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa
berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric
Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1. Control Module: Sebagai komputer
untuk mengatur kerja EPS.
2. Motor elektrik: Bertugas langsung
membantu meringankan perputaran setir.
3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di
girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
4. Torque Sensor: Berada di kolom setir
dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh
pengemudi.
5. Clutch: Kopling ini ada di antara
motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor
dengan batang setir sesuai kondisi.
6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai
sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator
di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.
Konstruksi Roda Gigi Kemudi
Macam-macam
konstruksi roda gigi kemudi, yaitu:
1.
Model Rack dan Pinion
2.
Model Worm dan Sector
3.
Model Peluru
4.
Model Screw dan Nut
5.
Model Screw pin
Pada
roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang diteruskan ke batang kemudi
diubah menjadi gerak mamanjang atau gerak lurus. Gerak lurus tersebut
diteruskan ke roda-roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi, sambungan
kemudi ada 2 macam, yaitu:
a. Model aksel rigid
Model aksel rigid terdiri atas lengan pitman, tuas
penyambung dan lengan knuckle.
b. Model suspensi bebas
Model
suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle, tuas penyambung, tabung penyetel,
lengan idler dan lengan pitman.
Mekanisme
sistem kemudi rack dan pinion
Gambar
9 Kemudi Rack and Pinion
Mekanisme
sistem kemudi jenis roda gigi cacing
Gambar
10 Kemudi Roda Gigi Cacing
Bagian-bagian
roda gigi kemudi rack dan pinion
Gambar 11 bagian kemudi rack and pinion
Bagian-bagian
roda gigi kemudi jenis roda gigi cacing
Gambar
12 bagian kemudi roda gigi cacing
Roda gigi
kemudi worm dan sector
Gambar
13 Worm and sector
Keungulan
Electric Power Steering
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga
bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan
counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft,
oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic
bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik
kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
1.
Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat
putaran kemudi ringan.
2.
Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3.
Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan
bertambah untuk menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4.
Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau
mendekati posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering
effort agar kemudi lebih stabil.
5.
Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang
dan cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan
mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering
effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
6.
Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya
elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power
steering normal masih bisa di dapat.
B.
PERAWATAN
Cara
perawatan power steering agar awet :
1. Bila kendaraan mau belok sebaiknya
jalan atau gerak dulu baru belok.
2. Jangan terlalu sering membelokkan
steer sampai mentok/patah terlalu lama.
3. Memilih minyak Power Steering yang
original (jenis ATF).
4. Memilih spare parts yang original
bila diservice.
5. Untuk hidrolik jenis rack steer,
disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung (boot steer) kanan dan kiri
diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya.
6. Jika parkir kendaraan, hendaknya
posisi roda bagian depan harus lurus.
7. Gunakan jenis ban dengan tingkat
gesekannya.
8. Cara kerja power stering posisi
netral Alirkan ke katup pengontrol ( control valve ). Bila katup pengontrol
berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol
ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak
terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak tidak bergerak.
9. Pada saat membelokPada saat poros
utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah, katup pengontrol
juga akan bergerak menutup salah satu saluran minyak.Saluran yang lain akan
terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk
tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi perbedaan tekanan dan torak akan bergerak
ke sisi yang bertekanan rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan
tersebut akan dikembalikan ke pompa melalui katup pengontrol.
1)
Perawatan Pencegahan (Preventive
Maintenance)
Perawatan pencegahan (preventive
maintenance) adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang
ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan
dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi
kondisi yang bisa diterima.
Perawatan pencegahan yang dilakukan pada
komponen-komponen power steering ini adalah pada roda
kemudi (steering wheel), poros utama, pipa saluran, tangki
cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering
gear box.
a. Perawatan pada roda
kemudi (Steering wheel)
Roda kemudi
mempunyai peranan penting didalam sistem power steering, dimana
dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan
kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan
perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan
adanya perawatan tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan kenyamanan
dalam mengendarai kendaraan roda empat. Adapun pemeriksaan terhadap roda kemudi
dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas pemeriksaan
saja, tetapi jika terdapat kerusakan-kerusakan terhadap komponen perlu
dilakukan penggantian. Beberapa hal pemeriksaan untuk roda
kemudi :
Pemeriksaan gerak
bebas kemudi (free play)
1.
Saat engine berputar
(hydrolik bekerja), set roda depan lurus menghadap ke depan.
2.
Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan
memutar kemudi dalam kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum
gerak bebas 30 mm.
Bila melebihi limit
maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box dengan cara meluruskan
roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut pengunci pada baut penyetel unit
kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum jam untuk mengurangi gerak bebas,
atau berlawanan jarum jam untuk menambah gerak bebas.
- Poros utama (Steering shaft)
Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana
bertugas sebagai penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear
box. Adapun perawatan pada poros utama ini
dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika terdapat beberapa kerusakan
komponen, lakukanlah penggantian.
1.
Pemeriksaan baut dan mur jika perlu.
2.
Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak
lurusan.
- Pipa saluran oli
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi
pipa untuk sistem power steering. Dalam perawatan, saluran ini juga
harus mendapatkan perhatian yang rutin dan cermat. Untuk itu pemeriksaan
terhadap saluran oli ini meliputi:
- Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.
- Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.
- Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi pengendapan oli di dinding pipa saluran.
- Tangki cadangan (Reservoir tank)
Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang
disimpan dalam tangki sebagai minyak pendorong power piston melalui pipa dalam
sistem power steering . Minyak yang digunakan
adalah ATF (Automatic Transmision Fluid) Dextron atau Dextron II.
Minyak power steering harus dicek secara teratur. Pemeriksaan
minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.
Pemeriksaan untuk minyak power steering ini
meliputi:
- Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 – 600 C.
- Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri beberapa kali.
- Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5 mm atau lebih, lakukan buang angin (Air bleeding).
Adapun cara
melakukannya adalah :
a.
Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai
rigid rack, sehingga kedua roda depan lepas dari lantai.
b.
Putar puli pompa minyak
secara manual beberapa kali.
c.
Putar penuh roda kemudi
kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
d.
Lepaskan high tension cable,
Catatan: Hati – hati jangan menempatkan high tension cable dengan delivery
pipe.
e.
Sambil menghidupkan stater motor beberapa
kali, putar roda kemudi kekanan dan kekiri sebanyak lima sampai enam kali
(selama 15 – 20 detik).
Catatan:
1)
Jangan menutup katup lebih dari 10 detik.
2)
Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
f.
Jika tekanan rendah, perbaiki atau ganti
pompa.
g.
Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai
standar sewaktu kondisi tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup
pengukur tekanan dari pressure gauge.
h.
Apabila tidak sesuai dengan nilai standar,
kemungkinan penyebabnya adalah saluran fluida atau steering gear box.
Oleh karena itu periksa komponen dan perbaiki jika perlu.
- Pompa power steering
Pompa merupakan suatu sistem power
steering pada Toyota Land Cruiser yang harus
mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.
Perawatannya meliputi :
1.
Pemeriksaan
puli dari keausan dan kerusakan.
Lihat dan dengarkan
putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas – batas toleransi.
Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya dengan sabuk.
2.
Pemeriksaan
katup pengontrol aliran dan pegas katup
a.
Cek bahwa oli dapat di
alirkan melalui lubang katup dengan berat oli tersebut.
b.
Lihat dan periksa panjang
pegas katup.
Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan
setiap kelipatan 20.000 Km, dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan
perbaikan bahkan penggantian jika dianggap perlu.
Pemeriksaan steering
gear box :
1.
Pemeriksaan bantalan
a.
Dengar apakah terjadi
suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
b.
Periksa keausan dari bantalan.
2.
Pemeriksaan poros sector dan gear
sector.
a.
Periksa permukaan poros dari kerusakan dan
keausan.
b.
Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang
rusak atau aus.
c.
Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan
mur bola (ball nut)
1.
Periksa alur poros cacing dan mur bola
terhadap keausan dan kerusakan.
2.
Periksa alur ball nut telah
cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
3.
Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun
terhadap poros, oleh beratnya sendiri.
4.
Pemeriksaan sil oli (Oli
seal)
Periksa oli
seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.
Catatan: pemeriksaan
untuk poin diatas dilakukan dengan cara
membongkar sistem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.
2)
Perawatan Tak Terencana
Pada dasarnya
perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan sebelumnya.
Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini
terjadi gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan
sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power
steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di
dalamnya perawatan darurat (emergency maintenance).
Perawatan tak terencana ini dilakukan adalah :
1.
Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika
terjadinya kebocoran pada seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida
yang cukup tinggi.
2.
Perawatan/penggantian seal oli pada steering
gear box yang di sebabkan oleh temperature fluida yang cukup tinggi.
3.
Mengganti slang aliran fluida ketika
terjadinya kebocoran yang di sebabkan karena robek atau terkena benda lain.
4.
Mengganti/melakukan buang angin pada fluida
jika adanya udara pada fluida.
3)
Perbaikan
Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila
seseorang menggunakan panca indranya seperti pendengaran, penglihatan,
perabaan, dan juga dengan sedikit perasaan untuk mengenali atau mengetahui
suatu kerusakan dengan menemukan gejala kerusakan tersebut.
Power steering ini erat
kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame.
Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap
kesulitan timbul di sistem kemudi.
C.
TROUBLE
SHOOTING
Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering
- Pengendalian kemudi kurang stabil.
Penyebabnya :
a.
Pemasangan gear box kurang
tepat.
b.
Ball joint kendor.
c.
Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan
ban yang lain.
d.
Batang penghubung longgar.
Cara mengatasinya :
a.
Stel Pemasangan gear box.
b.
Kencangkan kembali atau ganti balljoint.
c.
Cek tekanan ban.
d.
Stel atau ganti bagian batang penghubung
yang aus.
- Kemudi berat
Penyebab :
a.
Tali kipas kendor.
b.
Kehabisan oli fluida power steering atau
pembentukan elmulisifikasi fluida power steering terlalu banyak.
c.
Tekanan ban kurang.
d.
Pelumasan sambungan kurang.Ball joint lengan bawah
aus.Steering column rusak.
Cara mengatasinya :
a.
Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya.
b.
Ganti fluida power steering.
c.
Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan
ban.
d.
Lumasi sambungan kemudi.
e.
Ganti ball joint lengan bawah.
f.
Periksa steering column.
- Putaran kemudi tidak berputar kembali dengan baik.
Penyebab :
a.
Tekanan ban kurang.
b.
Pelumas kurang pada ball joint / tie-rod.
c.
Front wheel alignment (FWA) atau spooring salah.
d.
Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a.
Cek tekanan ban.
b.
Tambah pelumasan pada ball joint / tie-rod.
c.
Periksa Front wheel Alignment.
d.
Ganti tie-rod dengan yang baru.
- Timbulnya suara gemetar
Penyebabnya :
a.
Pemasangan ball joint dan steering
linkage kendor.
b.
Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a.
Periksa dan stel ball joint serta steering
linkage.
b.
Ganti tie-rod end yang baru.
- Timbulnya suara berdecit.
Penyebabnya :
a.
Vane pompa panas atau
rusak.
b.
Drive belt slip atau
kendor.
c.
Drive belt rusak.
Cara mengatasinya :
a.
Perbaiki vane pompa.
b.
Stel ketegangan drive belt.
- PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN
Langkah Pembongkaran Power Steering Tipe Rack and Pinion,yaitu:
1.
Lepas Ball joint tie rod dari lengan
kneckel kemudi.
2.
Beri tanda pasangan antara poros pinion
dengan sambungan salib kemudi.
3.
Lepas dua baut pengikat poros pada
sambungan salib dan lepas salib kemudi.
4.
Lepas klem atau baut pada penyangga
rumah rak pada bodi.
5.
Lepas unit rumah gigi kemudi.
6.
Beri tanda dan ukur ujung ulir yang
menonjol dari sambungan rak.
7.
Lepas tie rod.
8.
Lepas klip,klem dan karet penutup.
9.
Buka cincin sambungan rak.
10. Lepas
mur pengunci dan baut penyetel sambungan
rak.
11. Keluarkan
pegas pengatur dan baut penyetel rak.
12. Keluarkan
seal bial perlu.
13. Tarik
pinion bersama bantalan atas.
14. Tarik
keluar rak pada posisi lurus.
15. Lepas
bantalan atas pinion denga trecker.
Langkah Pemasangan system Kemudi tipe Rack and Pinion,yaitu:
1.
Pasang bantalan atas pinion denga
trecker.
2.
Pasang rak pada posisi lurus.
3.
Pasang pinion bersama bantalan atas.
4.
Pasang seal kembali bila telah di keluakan.
5.
Masukan pegas pengatur dan baut penyetel rak.
6.
Pasaang mur pengunci dan baut penyetel sambungan
rak.
7.
Tutup cincin sambungan rak.
8.
Pasang klip,klem dan karet penutup.
9.
Pasang tierod.
10.
Pasang
ulir yang telah di beri tanda ke sambungan rak.
11.
Pasang unit rumah gigi kemudi.
12.
Pasang klem atau baut penyangga rumah rak pada body.
13.
Pasang dua baut pengikat pada sambungan salib
dan lepas salib kemudi.
14.
Pasang ball joint tierod dari lengan knekel
kemudi.
PENUTUP
Dengan adanya prakerin, Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan
bantuan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan inimasih banyak kekurangan, sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami perlukan dalam kemajuan
laporan ini. Semoga laporan prakerin ini dapat bermanfaat bagi
generasi-generasi SMK N 1 NGAWEN selanjutnya dan bagi para pembaca.
A.
KESIMPULAN
1.
Dengan adanya
prakerin kami mendapat wawasan ilmu pengetahuan secara langsung.
2.
Kami bisa
mengetahui manajemen industri yang diterapkan di industri.
3.
Kami dapat
menginterpretasikan ilmu yang kami peroleh di sekolah dan di dunia industri.
4.
SMK memberikan
ketrampilan khusus kepada kami untuk bisa menempuh masa depan.
5.
SMK mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, profesional, produktif, dan siap kerja.
B.
SARAN
1.
Bagi siswa prakerin
selalu taatilah peraturan yang ada di sekolah atau di dunia industri.
2.
Lakukanlah
pekerjaan sesuai SOP.
3.
Jangan melakukan
tindakan-tindakan yang cenderung mengakibatkan kerusakan atau kerugian.
4.
Bagi sekolah supaya
mempersiapkan siswa-siswi prakerin secara maximal.
Daftar Pustaka
1. New
Step 1
2. Internet
makasih gan.
ReplyDeleteFabianus ola
ReplyDelete