Thursday, December 17, 2015

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI POWER STERING



LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
POWER STERING
(ENNERGI MOTORSPORT)
Jl.Ring Road Utara, Pugeran, Maguoharjo, Sleman, Yogyakarta



Disusun oleh  :
Nama                           :  Muchamad Fakih Udin
NIS                             :  1948
Kelas                           :  XII OC
Komp. Keahlian          :  Teknik Kendaraan Ringan

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 NGAWEN
Alamat : Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta Kode Pos 55853
Telp/Fax (0272) 3102204, E-Mail : smkn_1ngawen@yahoo.com
2015


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTI
POWER STEERING
DI ENNERGI MOTORSPORT
Jl.Ringroad Utara, Sleman, Yogyakarta


Laporan ini telah sisetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat praktek kerja industri SMK Negeri 1 Ngawen.

Menyetujui

Guru Pembimbing


    Ardian Jiwandana, S.Pd.

Pembimbing Industri
                                           

                 
Nurhardhi Purba


Mengesahkan


Kepala Sekolah


Basuki, M.Pd.   NIP.19680828199512103

Kaprodi TKR



Nur Ahmad Sholeh W,S.Pd.T
NIP. 19821002 20100110



KATA PENGANTAR

Puji syukur kahadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan sebaik-baiknya dan tanpa suatu halangan apapun. Yang selanjutnya merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Semester, Ujian Akhir Sekolah, maupun Ujian Nasional.
Dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, sehingga tercapai kelancaran dalam pelaksanan praktek Kerja Industri ini dari awal sampai akhir. Berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, penulisan Laporan Praktek Kerja Industri dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan terutama kepada :
1.          Bapak Basuki, M.Pd, selaku Kepala SMK N 1 Ngawen.
2.          Bapak Ardian Jiwandana, S.Pd., selaku guru pembimbing.
3.          Bapak Nurhardhi Purba selaku kepala bengkelENNERGI MOTORSPORT.
4.          Teman-teman teknisi ENNRGI MOTOR SPORT  
5.          Bapak-ibu guru SMK 1 Negeri 1Ngawen
6.          Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan, dan do’a sehingga Prakerin dan laporan ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi kemajuan dunia pendidikan dan dunia industri. Namun, penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan laporan Prakerin.
Ngawen,       September2015

DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................... 1
Halaman Pengesahan.......................................................................... 2
Kata Pengantar................................................................................... 3
Daftar Isi ........................................................................................... 4
Daftar Lampiran................................................................................. 5
BAB I.   PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang............................................................ 6
      B. Tujuan Praktek Industri............................................... 6
      C. Manfaat Praktek Industri............................................ 7
BAB II.  PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah Perkembangan Industri9
B. Lokasi Industri I......................................................... 10
C. Manajemen Industri.................................................... 11
BAB  III. KEGIATAN INDUSTRI
A.    Sistem Power Steering................................................ 12
B.     Perawatan .................................................................. 25
C.     TrobleShooting .......................................................... 32
D.    Pemasangan & pembongkaran.................................... 34
BAB IV.  PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................. 36
B. Kritik dan Saran.......................................................... 36
Daftar Pustaka................................................................................. 37





DAFTAR LAMPIRAN


1.      Surat Permohonan Prakerin
2.      Surat Ijin/Tugas Prakerin
3.      Buku Jurnal Laporan Prakerin
4.      Surat Umpan Balik Industri
5.      Surat Keterangan dari Industri
6.      Ucapan Terimakasih dari sekolah ke Industri






























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
SMK N 1 NGAWEN merupakan sekolah kejuruan di Kabupaten Gunungkidul yang mampu menyiapkan tenaga kerja siap kerja yang memiliki karakter Intergritas,Excellent,Care.salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dilaksanakan program prakeri yang menjadi agenda nasional bagi sekolah kejuruan dan dilaksanakan tiap tahun.
      Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan bahwa lulusan SMK diharapkan menjadi siswa yang siap pakai dunia industri. Didalam kurikulum SMK ditetapkan bahwa untuk mewujudkan program tersebut para siswa diharapkan mengikuti dan melaksanakan prakerin serta dapat menyusun laporan hasil prakerin tersebut.Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta etos kerja tenaga manusia.
      Praktek kerja industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para siswa,yang memandukan antara pendidikan disekolah dengan industri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsung dan terarah untuk menambah keahlihan tertentu.Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat berkerja secara mandiri.






B. Tujuan Praktek Kerja Industri
    1. Tujuan umum
                   Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan di sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
     2. Tujuan khusus
              Praktek kerja industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan SMK NEGERI 1 NGAWEN adalah bertujuan:
a.    Tercapainya kompetensi praktek industri bagi siswa.
b.    Siswa mengenal secara kangsung lingkungan Dunia Usaha/Dunia Industri.
c.    Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan DU/DI.
d.   Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh.
e.    Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dinia industri.
f.     Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.

C. Manfaat  Industri

1.       Manfaat Bagi Siswa
                       Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal peluang dimasa depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktek Kerja Industri.Manfaat yang didapat juga sebagai pengenalan, pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan hal positif lainnya yang bermanfaat.
Manfaat Bagi Perusahaan
              Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Manfaat Bagi Sekolah
                    Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak perusahaan. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan program Praktek Kerja Industri, sebagai pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan  pembelajaran di Praktek Kerja Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.










BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. SEJARAH BENGKEL INDUSTRI
         Bermula dari hobi balap mobil, Ennergi Motorsport pun akhirnya didirikan oleh Sdr. Nurhardhi Purba (Nanung) pada tanggal 1 Desember 2004. Bertambahnya pelanggan yang cukup drastis mendorong Ennergi Motorsport untuk membuat bengkel yang lebih representatif dibanding sebelumnya yang hanya berkapasitas maksimal 6 mobil, kini Ennergi Motorsport terlatak di Jl. Ring Road Utara – Pugeran – Maguwoharjo – Depok – Sleman – Jogjakarta – Indonesia dengan kapasitas 18 mobil dan fasilitas yang lebih lengkap. Ruang tunggu yang nyaman, kantin, dan fasilitas cuci mobil kini dapat dinikmati oleh konsumen di area bengkel.
      Kepuasan konsumen menjadi salah satu yang standar bagi Ennergi Motorsport. Dengan mekanik – mekanik yang berpengalaman, Ennergi Motorsport berusaha memberikan pelayanan yang teliti, bersih dan rapi untuk kendaraan konsumen, dengan adanya petugas Quality Control yang mencoba mobil sebelum dan sesudah service kami yakin mampu memberikan mutu yang terbaik kepada para konsumen.
        Dengan jumlah pelanggan saat ini lebih dari 200 orang, pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas Ennergi Motorsport, kami memberikan beberapa pilihan Paket Ganti Oli + Tune Up yang sangat murah, memberikan Cuci Mobil Gratis setiap pembelanjaan jasa minimal Rp. 75.000, Membersihkan Area Mesin setelah service, serta memberikan pelayanan Jemput – Antar bagi para pelanggan yang memiliki kendala waktu.
Gambar 1 profil bengkel.

B.     LOKASI PERUSAHAAN
                     Bengkel ENNERGI MOTORSPORT berada di Jl.Ringroad Utara, Depok, Sleman, Yogyakarta. Bengkel tidak jauh dari Stadion Maguwoharjo Sleman dan tidak jauh dari Polsek Depok.
Gambar 2 denah bengkel.
C.  MANAJEMEN INDUSTRI

PEMILIK BENGKEL
NURHADHI PURBA (Nanung)
KEPALA BENGKEL
SUHARDOYO
KARAYAWAN/
MEKANIK
  .BAPAK IMAM
  .BAPAK ANDI
  .BAPAK SUJIRIN
  .BAPAK RIMBA
  .BAPAK TOMI
  .BAPAK ERVAN

KARYAWAN/
MEKANIK
(BODY REPAIR)
.BAPAK SUDAR
.BAPAK SELA
.BAPAK GOMBLOH
.BAPAK MUJI
 




















Gambar 3 Struktur menejemen perusahaan






BAB III
KEGIATAN INDUSTRI
A.       SISTEM POWER STEERING
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi, terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi
Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
 
Gambar 4 Rangkaian Sistem Power Steering
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau biasa di sebut Electric Power Steering (EPS).Pada power steering yang menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama – sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada pinion dan rack.Syarat sebuah power steering harus sesuai dengan gaya pengemudian dimana pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan khusus yang dipasang pada pompa (vane pump) atau gear housing.Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe power steering dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah ubah berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Dalam perkembangannya power steering terbagi menjadi 2, yaitu :      Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power Steering.
1.      Hidrolik Power Steering
Hidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo hidrolik) yang berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.
 Konstruksi System
Gambar.5 Konstruksi Sistem Powe Steering
Keterangan :
1.    Reservoir
2.    Unit pompa
3.    Pipa pendingin
4.    Unit pengatur sirkit aliran minyak
5.    Rumah gigi kemudi
6.    Saluran pembagi

Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:
a.       Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
b.      Power steering oil pump
Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa torak, membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.
      Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari pompa diatur oleh flow control valve, sehingga selalu konstant. Pada kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang maka jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control spool adalah sebagai berikut :
a.       Pada Putaran Rendah
      Pada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm), tekanan yang dihasilkan oleh pompa akan dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control spool). Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar (P1). Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu output pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan perbedaan antara P1 dan P2.
      Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas ”A”, maka flow control valve akan bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi pengisapan pompa sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak dikontrol pada ± 6.6 ltr/ min.
b.      Pada Putaran Menengah
      Pada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500 rpm) tekanan pengeluaran pompa (P1) yang bekerja pada sisi kiri control spool valve mempunyai tekanan yang mampu mengalahkan tekanan pegas ”B”, sehingga control spool valve tergerakkan ke kanan. Dengan bergesernya control spool valve maka besarnya lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan out-put pompa dan tekanan P2 berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin bergeser ke kiri.
Jadi pada posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke kanan dan memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui orifice.
c.       Pada Putaran Tinggi
      Jika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm, control spool valve akan optimum terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2 dengan sempurna. Pada kondisi ini out-put pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1, sehingga jumlah alirannya menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/ min.
      Di dalam flow control valve terdapat relief valve yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja. Jika tekanan kerja mencapai 80kg/ cm2, pegas relief valve akan terdorong sehingga relief valve terbuka dan P2 turun.
c.       Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S. 
d.      Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.




Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis
Gambar 6 Hidraulis Power Steering
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam power steering pump.

  1. Electric Power Steering
Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS.
Gambar 7 Electrik Power Steering


Cara Kerja Electric Power Steering

Gambar 8 Cara kerja Power Steering
Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1.      Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2.      Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3.      Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
4.      Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.      Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.      Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7.      On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.

Konstruksi Roda Gigi Kemudi
            Macam-macam konstruksi roda gigi kemudi, yaitu:
1.         Model Rack dan Pinion
2.         Model Worm dan Sector
3.         Model Peluru
4.         Model Screw dan Nut
5.         Model Screw pin

              Pada roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang diteruskan ke batang kemudi diubah menjadi gerak mamanjang atau gerak lurus. Gerak lurus tersebut diteruskan ke roda-roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi, sambungan kemudi ada 2 macam, yaitu:
a.       Model aksel rigid                                                      
Model aksel rigid terdiri atas lengan pitman, tuas penyambung dan lengan knuckle.
b.      Model suspensi bebas
Model suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle, tuas penyambung, tabung penyetel, lengan idler dan lengan pitman.

Mekanisme sistem kemudi rack dan pinion

Gambar 9 Kemudi Rack and Pinion

            Mekanisme sistem kemudi jenis roda gigi cacing

Gambar 10 Kemudi Roda Gigi Cacing



            Bagian-bagian roda gigi kemudi rack dan pinion

Gambar 11 bagian kemudi rack and pinion

            Bagian-bagian roda gigi kemudi jenis roda gigi cacing

Gambar 12 bagian kemudi roda gigi cacing

            Roda gigi kemudi worm dan sector

Gambar 13 Worm and sector


Keungulan Electric Power Steering
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
1.      Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
2.      Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3.      Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4.      Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
5.      Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
6.      Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.


B.        PERAWATAN
Cara perawatan power steering agar awet :
1.   Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru belok.
2.   Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama.
3.   Memilih minyak Power Steering yang original (jenis ATF).
4.   Memilih spare parts yang original bila diservice.
5.   Untuk hidrolik jenis rack steer, disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung (boot steer) kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya.
6.   Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus.
7.   Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya.
8.   Cara kerja power stering posisi netral Alirkan ke katup pengontrol ( control valve ). Bila katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak tidak bergerak.
9.   Pada saat membelokPada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran minyak.Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang bertekanan rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan ke pompa melalui katup pengontrol.
1)      Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (preventive maintenance) adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
 Perawatan pencegahan yang dilakukan pada komponen-komponen power steering  ini adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, pipa saluran, tangki cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering gear box.
a.      Perawatan pada roda kemudi (Steering wheel)
            Roda kemudi mempunyai peranan penting didalam sistem power steering, dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan adanya perawatan tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan kenyamanan dalam mengendarai kendaraan roda empat. Adapun pemeriksaan terhadap roda kemudi dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas pemeriksaan saja, tetapi jika terdapat kerusakan-kerusakan terhadap komponen perlu dilakukan penggantian. Beberapa hal pemeriksaan untuk roda kemudi :
Pemeriksaan gerak bebas kemudi (free play)
1.      Saat engine berputar (hydrolik bekerja), set roda depan lurus menghadap ke depan.
2.      Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas 30 mm.
Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum jam untuk menambah gerak bebas. 
  1. Poros utama (Steering shaft)
Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas sebagai penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear box. Adapun perawatan pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika terdapat beberapa kerusakan komponen, lakukanlah penggantian.
1.      Pemeriksaan baut dan mur jika perlu.
2.      Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak lurusan.
  1. Pipa saluran oli
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering. Dalam perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin dan cermat. Untuk itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:
    1. Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.
    2. Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.
    3. Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi pengendapan oli di dinding pipa saluran.
  1. Tangki cadangan (Reservoir tank)
Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power steering . Minyak yang digunakan adalah ATF (Automatic Transmision Fluid) Dextron atau Dextron II. Minyak power steering harus dicek secara teratur. Pemeriksaan minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.
Pemeriksaan untuk minyak power steering ini meliputi:
    1. Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 – 600 C.
    2. Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri beberapa kali.
    3. Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5 mm atau lebih, lakukan buang angin (Air bleeding).
Adapun cara melakukannya adalah :
a.          Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai rigid rack, sehingga kedua roda depan lepas dari lantai.
b.         Putar puli pompa minyak secara manual beberapa kali.
c.          Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
d.         Lepaskan high tension cable, Catatan: Hati – hati jangan menempatkan high tension cable dengan delivery pipe.
e.          Sambil menghidupkan stater motor beberapa kali, putar roda kemudi kekanan dan kekiri sebanyak lima sampai enam kali (selama 15 – 20 detik).
       
Catatan:
1) Jangan menutup katup lebih dari 10 detik.
2) Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
f.          Jika tekanan rendah, perbaiki atau ganti pompa.
g.         Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai standar sewaktu kondisi tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan dari pressure gauge.
h.         Apabila tidak sesuai dengan nilai standar, kemungkinan penyebabnya adalah saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen dan perbaiki jika perlu.
  1. Pompa power steering
Pompa merupakan suatu sistem power steering pada Toyota Land Cruiser yang harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.
Perawatannya meliputi :
1.      Pemeriksaan puli dari keausan dan kerusakan.
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas – batas toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya dengan sabuk.
2.      Pemeriksaan katup pengontrol aliran dan pegas katup
a.    Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli tersebut.
b.      Lihat dan periksa panjang pegas katup.
Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km, dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan penggantian jika dianggap perlu.

Pemeriksaan steering gear box :
1.      Pemeriksaan bantalan
a.       Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
b.      Periksa keausan dari bantalan.
2.      Pemeriksaan poros sector dan gear sector.
a.    Periksa permukaan poros dari kerusakan dan keausan.
b.   Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
c.    Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)
1.      Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
2.      Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
3.      Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh beratnya sendiri.
4.      Pemeriksaan sil oli (Oli seal)
Periksa oli seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.
Catatan: pemeriksaan untuk poin diatas dilakukan dengan cara      membongkar sistem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.
2)      Perawatan Tak Terencana
      Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di dalamnya perawatan darurat (emergency maintenance).
Perawatan tak terencana ini dilakukan adalah :
1.      Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran pada seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.
2.      Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan oleh temperature fluida yang cukup tinggi.
3.      Mengganti slang aliran fluida ketika terjadinya kebocoran yang di sebabkan karena robek atau terkena benda lain.
4.      Mengganti/melakukan buang angin pada fluida jika adanya udara pada fluida.
3)      Perbaikan
Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila seseorang menggunakan panca indranya seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, dan juga dengan sedikit perasaan untuk mengenali atau mengetahui suatu kerusakan dengan menemukan gejala kerusakan tersebut.
      Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame. Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap kesulitan timbul di sistem kemudi.




C.       TROUBLE SHOOTING
Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering
  1. Pengendalian kemudi kurang stabil.
Penyebabnya :
a.       Pemasangan gear box kurang tepat.
b.      Ball joint kendor.
c.       Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
d.      Batang penghubung longgar.
Cara mengatasinya :
a.       Stel Pemasangan gear box.
b.      Kencangkan kembali atau ganti balljoint.
c.       Cek tekanan ban.
d.      Stel atau ganti bagian batang penghubung yang aus.
  1. Kemudi berat
Penyebab :
a.       Tali kipas kendor.
b.      Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida power steering terlalu banyak.
c.       Tekanan ban kurang.
d.      Pelumasan sambungan kurang.Ball joint lengan bawah aus.Steering column rusak.
Cara mengatasinya :
a.       Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya.
b.      Ganti fluida power steering.
c.       Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan ban.
d.      Lumasi sambungan kemudi.
e.       Ganti ball joint lengan bawah.
f.       Periksa steering column.
  1. Putaran kemudi tidak berputar kembali dengan baik.
Penyebab :
a.       Tekanan ban kurang.
b.      Pelumas kurang pada ball joint / tie-rod.
c.       Front wheel alignment (FWA) atau spooring salah.
d.      Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a.       Cek tekanan ban.
b.      Tambah pelumasan pada ball joint / tie-rod.
c.       Periksa Front wheel Alignment.
d.      Ganti tie-rod dengan yang baru.
  1. Timbulnya suara gemetar
Penyebabnya :
a.    Pemasangan ball joint dan steering linkage kendor.
b.   Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a.       Periksa dan stel ball joint serta steering linkage.
b.      Ganti tie-rod end yang baru.

  1. Timbulnya suara berdecit.
Penyebabnya :
a.       Vane pompa panas atau rusak.
b.      Drive belt slip atau kendor.
c.       Drive belt rusak.
Cara mengatasinya :
a.       Perbaiki vane pompa.
b.      Stel ketegangan drive belt.
  1. PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN
Langkah Pembongkaran Power Steering Tipe Rack and Pinion,yaitu:
1.         Lepas Ball joint tie rod dari lengan kneckel kemudi.
2.         Beri tanda pasangan antara poros pinion dengan sambungan salib kemudi.
3.         Lepas dua baut pengikat poros pada sambungan salib dan lepas salib kemudi.
4.         Lepas klem atau baut pada penyangga rumah rak pada bodi.
5.         Lepas unit rumah gigi kemudi.
6.         Beri tanda dan ukur ujung ulir yang menonjol dari sambungan rak.
7.         Lepas tie rod.
8.         Lepas klip,klem dan karet penutup.
9.         Buka cincin sambungan rak.
10.     Lepas mur pengunci dan baut penyetel  sambungan rak.
11.     Keluarkan pegas pengatur dan baut penyetel rak.
12.     Keluarkan seal bial perlu.
13.     Tarik pinion bersama bantalan atas.
14.     Tarik keluar rak pada posisi lurus.
15.     Lepas bantalan atas pinion denga trecker.
Langkah Pemasangan system Kemudi tipe Rack and Pinion,yaitu:
1.         Pasang bantalan atas pinion denga trecker.
2.         Pasang rak pada posisi lurus.
3.            Pasang pinion bersama bantalan atas.
4.            Pasang seal kembali bila telah di keluakan.
5.            Masukan pegas pengatur dan baut penyetel rak.
6.            Pasaang mur pengunci dan baut penyetel sambungan rak.
7.            Tutup cincin sambungan rak.
8.            Pasang klip,klem dan karet penutup.
9.            Pasang tierod.
10.         Pasang ulir yang telah di beri tanda ke sambungan rak.
11.        Pasang unit rumah gigi kemudi.
12.        Pasang klem atau baut penyangga rumah rak pada body.
13.        Pasang dua baut pengikat pada sambungan salib dan lepas salib kemudi.
14.        Pasang ball joint tierod dari lengan knekel kemudi.
PENUTUP
            Dengan adanya prakerin, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan inimasih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami perlukan dalam kemajuan laporan ini. Semoga laporan prakerin ini dapat bermanfaat bagi generasi-generasi SMK N 1 NGAWEN selanjutnya dan bagi para pembaca.

A.    KESIMPULAN
1.      Dengan adanya prakerin kami mendapat wawasan ilmu pengetahuan secara langsung.
2.      Kami bisa mengetahui manajemen industri yang diterapkan di industri.
3.      Kami dapat menginterpretasikan ilmu yang kami peroleh di sekolah dan di dunia industri.
4.      SMK memberikan ketrampilan khusus kepada kami untuk bisa menempuh masa depan.
5.      SMK mampu menghasilkan  sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, produktif, dan siap kerja.
B.     SARAN
1.      Bagi siswa prakerin selalu taatilah peraturan yang ada di sekolah atau di dunia industri.
2.      Lakukanlah pekerjaan sesuai SOP.
3.      Jangan melakukan tindakan-tindakan yang cenderung mengakibatkan kerusakan atau kerugian.
4.      Bagi sekolah supaya mempersiapkan siswa-siswi prakerin secara maximal.




Daftar Pustaka
1.      New Step 1
2.      Internet























2 comments: